Langsung ke konten utama

Sebuah Tanya


“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua,
yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara.
tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)


“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram.
wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti.
seperti kabut pagi itu)


“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
—————————————————————

ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku

bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”

(CSD, Selasa, 11 November 1969) by Soe Hok Gie

Komentar

  1. Wah divia udah ketularan mas giewahyudi suka mosting sajak gie. hahahaha

    BalasHapus
  2. ejieehhhh jadi puitis geneh :D

    BalasHapus
  3. @niee: ada yang menulari ku 'gie' nie,, so deeply :)

    @qebo: ahahahaha...

    BalasHapus
  4. wah Divia suka sajak2 nya Gie :-D

    btw, siapa nih yg nularin "Gie" Div? hihihi...

    BalasHapus
  5. @mbak thia: aku suka sebagian sih mbak, hehehe
    yang pernah ke Mahameru juga orangnya mbak hihihi

    BalasHapus
  6. " Kita begitu berbeda dalam semua , kecuali dalam CINTA " ...

    meaning banget kata - katanya ... gue be ge te .... :D

    BalasHapus
  7. @dii: ahahaha.. itu kata2 yang paling aku suka mas dii.. :)

    BalasHapus
  8. Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.

    BalasHapus

Posting Komentar

thanks a bunch for jejak jejak komennya *\(^_^)/*

Postingan populer dari blog ini

W-I-S-U-D-A-L-H-A-M-D-U-L-I-L-L-A-H

Hampir sebulan sudah saya lulus jadi pengangguran , sejak tanggal 8 Februari 2014 kemarin saya disumpah dan wisssssudahhhhhh. Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang maha segala-galanya akhirnya lulus. Dulu semasa ngerjain skripsi kebayang-bayang banget pengen segera lulus dan cari kerja. Dapet uang. Nabung. Bahagia-in orangtua dengan hasil keringat sendiri. Sekaranggggg..... owwwwww ini rasanya dunia benar-benar nyata! Mencari-selalu mencariiiiii. Pekerjaan. Flashback sedikit ketika saya lagi masa-masa ngerjain skripsi ya.

One day trip to Cianjur (Terowongan Lempengan, Situs Megalitikum, Curug Cikondang) #part2

Tempat Kedua- Gn. Padang, Situs Megalitikum Untuk sampai ke Gn. Padang juga gak gampang, mesti lewatin jalanan yang amburadul. Udah gitu, jalannya gak lebar. Jadi mesti hati-hati kalo yang belom mahir nyetir. Sampai di Gn. Padang, kami disambut dengan gerimis hujan. Bukan, bukan karena salah satu teman kami hatinya sedang gerimis (hehehe), jadi semesta alam pun ikutan menangis. Yah, tau sendiri kan? Cuaca akhir-akhir ini mulai membingungkan. Pagi sampe siang panas benderang, sore ujan deres. Naik ke gunung Padang lumayan capek buat pemula macem gue. Walaupun ada tangga dan pegangan. Sepanjang nge-daki, gerimis menemani perjalanan kami. Biar gerimis juga tetep narsis kawan-kawan gue. Haha. Dan tentunya gue udah antipasi bawa payung. Yang gue khawatirin adalah keadaan John, watir dia kehujanan dan sakit L . Berhubung gak punya rain coat , jadilah kantong kresek yang ngebungkus si John, haha. Sampe juga di hampir puncak gunung. Pemandangan yang tersaji berupa bebatuan yang ters

Bolang Via nge-BIKE

Minggu kemaren tanggal 20 feb 2011, gue nyoba main sepeda. Pas kebetulan, ada sepeda Fixie gunung di tempat gue praktek. Jadi tuh, gue subuh 2 sekitar jam 05.15 bangun pagi (udah sholat, belom mandi, cuci muka, gosok gigi tanpa pasta, pake deodorant) wusssss... pakaian lengkap mau olahraga pagi dah *sampe lupa gak bedakan, apalagi foundationan dan pelembab u,u* Niatnya, mau main kedaerah Gaplek (Ciputat, perempatan Giant). Sampe-sampe gue dibikinin peta daerah Bojongsari dan sekitarnya. peta limitid edition *khusus daerah Bojongsari-Depok*